"Benih itu kecil mengembangkan suatu kehidupan. Keberadaan benih menjadi awal penentu kualitas tanaman kehidupan. Jangan asal sebar benih, kehadirannya menjadi hal sakral penentu kesuksesan. Tanamlah benih kebaikan, walau tanpa kata-kata keberadaannya tidak akan terabaikan sia-sia."
~Arda Dinata ~
Pagi ini menyejukan. Kesegaran tetes air masih terasa dalam helaan nafas setelahnya semalam hujan mengguyur bumi tanpa kompromi. Orang-orang pun begitu menikmati guyuran hujan yang menjernihkan udara dan menyirami kesuburan aneka tanaman di atas bumi.
Pada kondisi seperti itulah, benih-benih kehidupan riang gembira bermunculan di atas bumi. Tumbuh mekar mewangi seisi bumi siap mewarnai kehidupan yang terus bernyanyi.
Mereka ikhlas tumbuh memberi kesempurnaan kehidupan menuju panen yang memberi manfaat buat kehidupan yang saling memberi.
Belajar dari kehidupan alam, kita sebagai manusia diajarkan bagaimana perlunya menyebarkan benih-benih kehidupan itu dengan kebaikan yang mendamaikan.
Artinya benih-benih yang kita tanam lewat perilaku keseharian sesungguhnya itu akan berpulang pada diri kita sendiri. Siapa yang menamam, maka dia yang menuai. Apabila kita menanam kebaikan, maka akan berbuah kebaikan. Sebaliknya, jika yang kita tanam kejahatan dan perbuatan jelek lainnya, maka jangan heran bila buah yang dihasilkan pun sesuatu yang membuat terpuruk hidup Anda.
Dalam hal ini, saya setuju dengan apa yang disarankan Robert Louis Stevenson, "Jangan menilai hari-hari dengan panen yang Anda tuai, tapi dari benih yang Anda tanam."
Jadi, biarlah hari-hari menilainya sendiri. Tugas kita adalah mengisi hari-hari dengan menanam benih-benih kebaikan.
Bagaimana menurut sahabat?
Salam sukses-berkah selalu. Aamiin.....!
Arda Dinata, Pebngusaha Inspirasi di Majelis Inspirasi Alquran dan Realitas Alam (MIQRA) Indonesia.
